Jumat, 23 Juli 2010

proses penyaringan darah pada ginjal

Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

Penyerapan Kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea..

Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

gambar ginjal+keterangan

Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
Ginjal merupakan organ yang menyelenggarakan Homeostasis yang terdiri atas bagian Korteks yang berisi Nefron (terdiri dari Glomerulus dan Kapsula Bowman) dan bagian Medula yang berisi Tubulus Ginjal.Ren (ginjal) ada sepasangn dan menempel pada dinding dorsal rongga perut didaerah pinggang. Ginjal terjadi dari metanephros. Dari ren berjalan ureter yang bermuara kedalam vesica urinaria. Vesica urinaria terdapat didalam cavum pelvis. Dari vesica urinaria berjalan satu uerthra yang bermuara keluar, pada orang lelaki pada ujung penis, pada orang perempuan pada dasar vestibulus vaginae. (Radiopoetro, 1996)
Fungsi utama ginjal adalah mengekresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya ammonia. Ammonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraseluler dengan jalan mengelluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urine.
Hewan yang menekresikan ammoniak dalam bentuk utuh disebut sebagai amonotelik. Ammoniak tidak boleh menumpuk didalam seekor hewan karena senyawa ini sangat toksik. Metabolisme karbohidrat dan lemak yang merupakan dua komponen nutrisi utama pada hewan, akan menghasilkan CO2 dan air sebagai produk “buangan”. CO¬2 dikeluarkan pada saat ekshalasi (menghembuskan nafas) dari paru-paru; sedangkan air dikeluarkan oleh organ ekskretori. Dalam berbagai kejadian, metabolisme menghasilkan air sebagai senyawa berharga, disamping anggapan sebagai bahan buangan. Sebaliknya, metabolisme yang mengandung nitrogen terutama protein dan asam inti hanya sedikit.
Hal ini merupakan sesuatu tantangan bagi hewan karena hewan tidak bisa menyimpan kelebihan asam amino. Asam amino akan diubah menjadi suatu senyawa yang kemudian melalui proses metabolisme menjadi glukosa. (Darmadi Goenarso, 2005)
Metabolisme ini lebih tepat dikatakan sebagai reaksi de-aminasi, yang akan menghasilkan amoniak (NH3). Reaksi deaminasi dapat terjadi langsung atau dapat pula melalui reaksi trans-de-aminasi, dimana satu asam amino diubah menjadi asam amino lain yang kemudian di deaminasi menjadi amoniak.
Serupa dengan hal yang diatas maka bila asam inti (purin atau pirimidin) dipecah, pasti akan dihasilkan amoniak. Karenanya hewan harus menghadapi amoniak (senyawa toksik) yang berbentuk inti. Hewan menanggulangi amoniak dengan salah satu dari tiga cara, yaitu : dengan mengekresikannya secara utuh (tidak diubah); atau dengan mengubahnya keasam urat sebelum diekresikannya. (Darmadi Goenarso, 2005)
Bentuk ginjal seperti kacang merah, jumlahnya sepasang yang terletak dirongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kan lebih rendah daripada ginjal yang sebelah kiri, karena diatas ginjal sebelah kanan terdapat hati, ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Fungsi ginjal yang utama adalah Mengekresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, seperti urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan obat-obatan, Mengekresikan kelebihan gula dalam darah, Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler, Menngatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam dan basa darah.